Karya batik tulis adalah karya seni di atas kain
yang menggunakan alat tradisional berupa canting dengan teknik yang sederhana. Di
Grobogan tepatnya di desa Putat terdapat tiga tempat pembuatan batik tulis,
yakni Batik Tulis Arumsari, Batik Tulis Sekar, dan Batik Tulis Lestari. Namun hanya
dua tempat saja yang sempat kami kunjungi yaitu Arumsari dan Sekar.
Batik tulis Arumsari berdiri pada bulan Juli 2012. Pada
awalnya mahasiswa dari Untag sedang
menjalankan KKN di desa Putat, Grobogan. KKN Untag mengajarkan cara membatik
kepada warga. Berkat antusias dan semangat warga Putat, kegiatan membatik tidak
berhenti begitu saja. Namun mereka mengelola dan mengembangkannya hingga
menjadi salah satu home industry batik
tulis di Kabupaten Grobogan tepatnya di desa Putat. Menurut Bu Atik Zawati
yaitu sekretaris Batik Tulis Arumsari yang kami mintai informasi, modal awal
pengelolaan batik ini diperoleh dari KKN Untag dan mantan Kepala Desa desa
Putat.
Perancang batik tulis Arumsari ini adalah Bapak
Munawar. Beliau yang membuat desain motif-motif batik Arumsari yang begitu
indah. Motif-motif yang ada antara lain Jagung Burung pola Tumpal Jati, motif
Api Abadi Mrapen, motif Bledug Kuwu, motif Cabe Kawung, dll. Itu semua diambil
dari kebudayaan yang ada di Kabupaten Grobogan. Dan yang menjadi ciri khas
batik tulis Arumsari ini adalah motif Cabe Kawung. Selain membuat batik tulis,
Arumsari juga membuat batik cap (printing). Untuk perpaduan warna dan motif, disesuaikan
dengan pesanan.
Proses pembuatan batik ini diawali dengan membuat
pola gambar di kertas berwarna putih, kemudian pola tersebut dijiplak di atas
kain yang berwarna putih pula. Setelah pembuatan pola selesai, kemudian
dilanjutkan proses mencanting, yaitu mengoleskan bahan dari lilin (malam) yang
dipanaskan pada pola yang telah digambar di atas selembar kain. Setelah itu
dilanjutkan proses pewarnaan atau memberikan warna dasar pada batik, yaitu
dengan menggunakan remasol. Setelah pewarnaan selesai, ditunggu hingga kering, dan
proses selanjutnya yaitu water glass
atau kunci warna, proses ini dilakukan selama 6 jam dengan tujuan agar warna
yang dihasilkan bisa tahan lama. Dalam proses ini batik yang telah dibuat tidak
boleh terkena air, keringat, atau benda cair lainnya. Karena dapat merusak
warna dan menimbulkan bercak-bercak pada batik tersebut. Setelah kering, batik
dicuci dan di rebus dalam dandang besar sampai lilin (malam) yang menempel pada
kain tersebut hilang. Kemudian dibilas, lalu dijemur sampai kering. Setelah
kering disetrika, dan yang terakhir adalah proses pengemasan. Begitulah proses
pembuatan batik yang kami peroleh.
Dalam pembuatan batik Arumsari menggunakan kain yang
berukuran 2 meter. Dan Arumsari menyediakan pula dua kualitas kain yang
berbeda. Tentunya sesuai dengan permintaan pemesan. Kualitas pertama yaitu kain
Primis, harga batiknya mencapai Rp. 120.000. Sedangakan batik yang menggunakan
kain Prima atau kain kualitas kedua harganya adalah Rp. 100.000. dan
pemasarannya selain di seluruh daerah di Grobogan kini juga sudah sampai ke
Jakarta, Sumatra, dan Bali.
Selain Batik Tulis Arumsari, kami juga mengunjungi
Batik Tulis Sekar yang juga berada di desa Putat. Batik Sekar ini merupakan batik tulis yang berdiri pertama di
Putat, tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2010. Awal mula berdirinya Batik Tulis
Sekar ini karena adanya Program dari Disprindag selama satu minggu yang memberikan
pelatihan kepada warga Putat. Kemudian mendapatkan dana dari Kabupaten sebesar
Rp. 11 juta untuk mengembangkan batik tersebut. Namun, ditengah praktik
pembuatannya hasil batik yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan,
bisa dibilang mengalami produk gagal. Disinilah batik Sekar mengalami keadaan
yang cukup sulit. Hingga sampai 7 bulan lamanya pegawai tidak mendapatkan gaji.
Namun, berkat kegigihan dan kerja keras anggota, batik Sekar kini telah menuai
hasil yang memuaskan. Pemasarannya pun kini sampai ke luar negeri, yaitu Amerika.
Ini berkat jasa salah satu guru SMA Negeri 1 Purwodadi yang telah membawa Batik
Tulis Sekar ke luar negeri. Sedangkan pemasaran lokal, batik Sekar dipakai oleh
pegawai negeri khususnya yang ada di Grobogan, yaitu dipakai untuk berdinas
setiap hari kamis dan hari sabtu.
Untuk harga batik, Sekar mematok harga Rp. 100.000
s/d Rp. 120.000 sesuai dengan motif yang dipesan. Semakin sulit motif semakin
mahal pula harganya. Motif-motif batik Sekarpun tidak jauh berbeda denagn batik
Arumsari, yaitu Jagung, Padi, Mrapen Abadi, Bledug Kuwu, jati, Padi Rantai,
dll. Namun motif yang menjadi ciri khas batik Sekar adalah motif jagung dan
motif padi. Selain batik tulis, Sekar juga membuat batik cap (printing). Dan
untuk pembuatan Batik Tulis Sekar, prosesnya sama seperti pembuatan Batik Tulis
Arumsari.
Sumber : Desin, Niken, Ian.
29/03/2013, desa Putat, Grobogan.
29/03/2013, desa Putat, Grobogan.